Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MengUpgrade Kualitas Hidup Menjadi Lebih Baik Dengan Bertransaksi Digital

transaksi digital

MengUpgrade Kualitas Hidup Menjadi Lebih Baik Dengan Bertransaksi Digital. Pandemi Covid-19 telah berdampak banyak bagi kehidupan masyarakat, utamanya dalam hal transaksi jual beli. Bahkan tidak sedikit usaha baik UMKM dan perusahaan berskala besar terpaksa harus gulung tikar. Tapi kita tidak boleh menyerah dengan keadaan, karena itu saat ini kegiatan belanja online atau berbelanja dengan transaksi digital seakan menjadi solusi paling ampuh sekaligus memberi banyak kemudahan dalam transaksi jual beli yang terbilang lebih aman dari penularan covid-19 dengan berkurangnya kontak fisik antar pembeli dan penjual.  

Alhasil situasi ini dijadikan referensi bagi para pelaku usaha utamanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), untuk bisa memahami kebiasaan pembeli. Para pelaku usaha harus memutar otak untuk memasang strategi pola pemasaran yang tepat agar bisa mengikuti tren yang ada. Adapatasi kebiasaan strategi pemasaran yang baru  ini kemudian menjadikan para pelaku usaha menjadi lebih kreatif dan tentu saja melek digital. 

Hal ini sejalan dengan data Bank Indonesia yang menunjukkan menurunnya permintaan uang sebagai dampak menurunnya kegiatan ekonomi selama masa pandemi. Pada Maret 2020 transaksi non tunai turun 4,72% dan turun lagi pada April yaitu 18,89%. Sementara transaksi uang elektronik pada April 2020 tumbuh tinggi mencapai 64,48% dan volume transaksi digital 
banking tumbuh 37,35%

Tram]nsaksi Digital

Selain itu juga, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio mengatakan peningkatan transaksi digital terjadi pada instrumen transaksi ekonomi melalui saluran digital karena memudahkan masyarakat di tengah pembatasan aktivitas di luar rumah. 
Ditambah saat ini perbankan juga berlomba-lomba untuk memberikan kemudahan transaksi bagi nasabah mulai dari pengiriman uang hingga pembukaan rekening tanpa harus ke kantor cabang. 

Sebetulnya jauh sebelum Covid-19 datang melanda, Bank Indonesia selaku Bank Sentral Indonesia telah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sebagai langkah awal pengenalan transaksi secara modern, agar masyarakat dapat terbiasa bertransaksi secara non-tunai.

Sehingga saat ini sudah banyak dijumpai berbagai jenis pembayaran non-tunai. 

Saat ini sistem pembayaran digital bisa lewat internet banking, mobile banking, uang elektronik dan scan QR code berbasis QRIS. Tentu dengan cara seperti ini maka kontak fisik dapat diminimalisir. 

Transaksi Digital

Produk dan Kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia Dalam Mengoptimalkan Transaksi Digital Selama Masa Pandemi 

Demi suksesnya program Bank Indonesia dalam memajukan ekonomi nasional melalui transaksi digital, maka Bank Indonesia telah mengeluarkan sebuah panduan kebijakan dalam rangka mendukung pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif yaitu Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI 2025). 

Transaksi Digital


Diungkapkan oleh Filianingsih Hendarta 
selaku Kepala Departemen Kebijakan Sistem Bank Indonesia, bahwa Blueprint hadir sebagai solusi dalam menjawab berbagai tantangan yang sangat kompleks yang akan dihadapi di era digital saat ini serta diharapkan sistem keuangan di Indonesia dapat memaksimalkan potensi untuk mengembangkan inovasi sekaligus memitigasi resiko yang ada, karena  Blueprint ini juga berorientasi penuh untuk membangun ekosistem yang sehat. 

Salah satu langkah konkret atau produk dari Bank Indonesia dalam implementasi BPSI yaitu telah diluncurkannya Quick Respon Indonesian Standard (QRIS) pada tanggal 17 Agustus 2017 yang lalu sebagai metode pembayaran non-tunai dan telah mulai diperkenalkan sejak 2019. Sasarannya tidak hanya UMKM yang ada di kota-kota besar, UMKM yang berada di daerah luar hingga pelosok desa pun sudah mulai menggunanakan QRIS sebagai metode pembayaran non-tunai

Kembali diungkapkan oleh Filianingsih Hendarta bahwa saat ini ada 3,3 juta merchant yang sudah mengimplementasikan QRIS dan itu sudah di 34 provinsi dan akan terus dikembangkan. 

Itu berarti sistem pembayaran digital kini sudah mulai tersebar di seluruh Indonesia dan hal ini akan terus dikembangkan oleh Bank Indonesia dalam memajukan ekonomi nasional melalui pembayaran dengan transaksi digital.

Berbagai kebijakanpun dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengoptimalkan penggunaan non-tunai.

Transaksi Digital

UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan yang signifikan khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja, serta dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian.

Maka guna mendukung UMKM yang melek digital, BI memilik tiga jurus, yaitu melakukan program onboarding UMKM yang didukung pengembangan ekosistem digital, mengembangkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai kanal pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan andal bagi UMKM, serta mengembangkan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI-APIK) untuk kebutuhan pencatatan arus keuangan UMKM.

Transaksi Digital

Pengalamanku Bertransaksi Digital

Sebagai seorang blogger dan influencer yang tinggal di kampung, saya suka bingung sendiri ketika ada invoice atau fee yang cair dan dibayarkan melalui applikasi GoPay atau kadang juga dengan OVO. Iya saya suka bingung sendiri sambil berpikir akan saya belanjakan dimana uang yang ada dalam dompet digital saya ini. 

Fyi di kampung saya ini, yaitu Kabupaten Bulukumba bisa dibilang sangatlah sulit untuk menjumpai transaksi pembayaran digital atau non-tunai di pasar-pasar, toko-toko apalagi warung kecil, tidak seperti di ibu kota bahkan warteg/warung makan saja sudah bisa transaksi pakai dompet digital. 

Transaksi Digital

Jika ingin bertransaksi digital kita harus belanja ke Alfamart atau Indomart terlebih dahulu, o iya itupun hanya untuk minimarket yang berada di titik-titik keramaian ibu kota kabupaten dan hanya menerima pembayaran dengan akun GoPay saja.

Sedangkan saya pribadi sangat jarang berbelanja ke minimarket karena jaraknya yang cukup jauh dari rumah, sehingga yang sering saya lakukan agar dapat membelanjakan uang dari dompet digital saya yaitu dengan mentransferkan hampir semua isi saldo dompet digital saya ke rekening bank yang saya miliki baru kemudian akan saya tarik dari ATM (ampuun ribet yaaah).

Tapi itu kisahku setahun yang lalu, memasuki tahun 2021 awal bulan Januari kemarin saat hendak membayar barang belanjaan saya ke ibu pemilik toko dekat rumah, serasa tidak yakin dengan apa yang saya lihat akhirnya saya tanyakan ke ibu itu dan benar saja itu kode QRIS dengan nama merchant atau nama toko tempat saya berbelanja. Itu berarti saya bisa langsung belanja dong dengan menggunakan dompet digital saya walau hanya untuk membeli garam sekalipun hehe, iya karena katanya tidak ada minimal pembelian. 

Transaksi Digital

Sangat tidak mengherankan jika di kota-kota besar sangat mudah kita jumpai metode pembayaran dengan sistem transaksi digital atau nontunai, namanya saja kota tentu gaya hidup orang-orangnya juga sudah modern. 

Namun jika kemudian sistem pembayaran yang hanya dengan mengscan kode QR lewat Smartphone bisa dijumpai di sebuah kabupaten yang berjarak sangat jauh dari ibu kota provinsi, maka hal tersebut merupakan sebuah pencapaian yang tentu sangat baik, sebab penggunaan sistem pembayaran dengan dompet digital ini akan menjadi kebangkitan UMKM di kota-kota kecil dan pelosok desa agar segera melek digital. 

Disamping itu, bank Indonesia juga sangat mendukung Pemerintah untuk menjadikan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian nasional. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan oleh BI yaitu melalui Karya Kreatif Indonesia (KKI), yang merupakan event tahunan yang menampilkan produk-produk UMKM binaan BI, dengan bersinergi bersama Kementrian/Lembaga dalam pengembangan UMKM. 

Sebagai sistem pembayaran digital, QRIS dan Bank Indonesia telah meraih penghargaan diantaranya yaitu : 

  • 16 Oktober 2020, QRIS meraih penghargaan dari Central Banking Publications at the Central Banking's Fintech dan Regtech Global Awards sebagai inovasi pembayaran terbaik
  • Berkat QRIS Bank Indonesia juga meraih penghargaan internasional sebagai Regulator Makroekonomi Terbaik di Asia Pasifik tahun 2020 dari The Asian Bankers.
Tak hanya mereka yang berdomisili di kota besar, QRIS kemudian menjadi angin segar bagi masyarakat yang tinggal di pelosok desa untuk berpartisipasi dalam mewujudkan inklusi keuangan. 

Sesuai dengan jargonnya QRIS UNGGUL, produk keluaran Bank Sentral ini diharapkan dapat bermanfaat seperti akronimnya UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung. 

Yuk Manfaatkan Transaksi Digital Untuk Kemajuan Ekonomi Nasional !

Sumber :
bi.go.id/e-magazine
Selamat Pagi Indonesia Metro Tv
Dok pribadi
Youtube Bank Indonesia




Musdalifa Hamzah
Musdalifa Hamzah Blessed mom of 3 awesome kids. From Bulukumba Makassar

Post a Comment for "MengUpgrade Kualitas Hidup Menjadi Lebih Baik Dengan Bertransaksi Digital"